Hello 2017! Haduh kemana aja saya baru sempat nulis lagi di myfoottrip menjelang akhir Januari. Anyway, bagaimana holiday wish list 2016 lalu? Ada berapa yang sudah tercapai? Selama 2016 saya berganti tema wisata. Kalau tahun-tahun sebelumnya sering berlibur ke pantai dan fokus menambah daftar lokasi untuk dikunjungi, 2016 sungguh berbeda (bahkan saya tidak ke pantai sekalipun, kangen banget dengan air asin).
Tahun lalu liburan saya lebih ke tempat wisata keluarga seperti playground, museum, dan taman, baik indoor maupun outdoor. Ini karena anak saya, Sid, masih berusia setahun. Riskan membawanya ke pantai yang jaraknya jauh dari tempat tinggal kami. Meski demikian saya menemukan keasyikan tersendiri dengan gaya baru liburan kami. Liburan bukan melulu tentang tujuan wisata tetapi juga dengan siapa saya pergi.
Di penghujung 2016 lalu saya dan keluarga berlibur ke Bandung. Hari-hari terakhir di Desember 2016 kami habiskan bersama dan ini menjadi THE BEST TRAVELING MOMENT IN 2016.
[caption id="attachment_1505" align="aligncenter" width="640"] Jendela Alam, Bandung[/caption]
Ketika itu saya, ayah Sid, Sid, dan rombongan keluarga besar bermain di Jendela Alam, Bandung. Tempat ini cocok untuk liburan bersama anak. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di sini, dari main trampoline, berkuda, memberi makan hewan, flying fox, dll. Di sini Sid asyik bereksplorasi mengenal hewan dan tumbuhan sambil menikmati udara segar. Ia sangat bersemangat mengelilingi Jendela Alam sampai lupa tidur siang!
Baca juga: Mengajak Anak Mencintai Alam di Jendela Alam, Bandung
Jalan-jalan di Jendela Alam membuat kami lapar. Kami pun mampir ke Kampung Daun yang letaknya tak jauh dari sana, masih di kawasan Lembang. Menu makanan di sini khas masakan Indonesia seperti ayam, bebek, dan seafood dengan konsep tempat makan berbentuk saung. Makan di sini seperti beristirahat di alam bebas ditemani gemericik air sungai buatan, tepat di samping saung kami. Namun karena jalanan yang mendaki, para nenek sempat kelelahan.
[caption id="attachment_1507" align="aligncenter" width="640"] Naik tangga ke saung sebelum makan[/caption]
[caption id="attachment_1506" align="aligncenter" width="640"] Akhirnya nasgor pesanan kakak datang juga. Lama banget menunggunya.[/caption]
Selain tempat makan utama, kawasan Kampung Daun juga menawarkan souvenir dan jajanan tradisional. Ada rangin, kue cubit, juga cemilan yang biasa saya temui waktu masih sekolah (tapi ga ngerti namanya, hahaha).
Di panggung utama saat itu sedang ada pertunjukan Tari Sisingaan khas Subang, Jawa Barat. Tarian ini dilakukan oleh beberapa remaja pria sambil memanggul patung singa. Pengunjung dapat mencoba naik ke punggung singa lalu diangkat sambil berjoged mengikuti irama musik. Pertunjukan yang sungguh menarik.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke tempat peristirahatan yang jaraknya sekitar 3 km dari Kampung Daun. Hari itu kami menginap di Trizara Resorts yang bentuknya tenda untuk camping dengan fasilitas seperti hotel, istilahnya glamping alias glamour camping. Subhanallah tempatnya sungguh indah di ketinggian Lembang.
Baca reviewnya: Camping Bahagia di Trizara Resorts, Lembang
[caption id="attachment_1508" align="aligncenter" width="640"] Camping dengan fasilitas lengkap makin membuat betah[/caption]
[caption id="attachment_1509" align="aligncenter" width="640"] Piknik ceria a la cowboy and cowgirl[/caption]
Malam pergantian tahun kami habiskan di Trizara. Sid tidur lebih awal karena kelelahan setelah bermain seharian. Saya jadi memiliki quality time untuk membaca majalah. Dari luar sayup-sayup terdengar gemuruh kembang api yang bersaut-sautan.
Sebelum menutup mata, saya berterima kasih pada Allah atas berbagai hal yang terjadi di tahun 2016. Meski mengurangi kuantitas liburan, saya bersyukur dapat berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat. Peristiwa baik maupun buruk merupakan karunia untuk menguji saya dan keluarga supaya lebih kuat dan taat. Semoga 2017 menjadi tahun yang lebih cerah dan membawa keberkahan bagi kami. Amin.
"Traveling is not about destination, it's about journey with someone you love" -Helena
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Bersama – The Best Traveling Moment 2016″ oleh Indonesia Corners
Alhamdulillah, seru ya mba jalan-jalan bareng keluarga, the best pokoknya..
ReplyDeleteWah, Bandung memang seru untuk wisata bareng keluarga ya Kak, terima kasih sudah ikutan posting bersama Indonesia Corners yaa :)
ReplyDeleteIya, jarang-jarang bisa ngumpul dengan keluarga besar.
ReplyDeleteYuhu... sama-sama :)
ReplyDeletelucunya Sid pakai topi cowboy..
ReplyDeleteseru ya Trizara Resorts itu, jadi pengen deh main ke situ
Ikutan nimbrung ahhh...good story Next stop kemana ya tante Helen?
ReplyDeleteBtw knp automatic PP sy bentuknya aneh gtu ya...hahahhahahha
ReplyDeleteSukaaaa banget ama ceritanya..
ReplyDeleteIjin share sistaaa
Moga bisa ikutan trip selanjutnya
Kalau main ke Trizara, ajakin aku ya mba
ReplyDeleteHehehe kalau ga punya gravatar, icon-nya bakal jadi monster. Ke Maribaya Lodge, mau naik sepeda melayang :D
ReplyDeleteSilakan... Next trip aku mau ikut ke Mekkah dong
ReplyDelete[…] baca juga: Bandung, My Best Traveling Moment in 2016 […]
ReplyDeleteHow cool! I actually KNOW Lou Malnatti’s pizza! I’ve never been there, but on (I believe) two occasions I’ve had the pizza courtesy of a friend — and it is unbelievable!Have a fantastic time! I wish I could go to the Field Museum again!
ReplyDelete