Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit
Bulan September
ini masa berlaku SIM A & C saya habis. Itu artinya saya mau berulang tahun.
*eh. Maksudnya, saya perlu mengurus perpanjangan SIM. Jangan sampai deh SIM
mati, repot kudu mengurus dari awal. Perpanjang Sim A & C kali ini bikin
deg-degan karena masih pandemi ditambah lagi alamat KTP beda dengan alamat di
SIM. Bagaimana pengalaman perpanjang SIM di Mal Artha Gading?
Mengurus SIM Selama Pandemi Corona
Mengurus
perpanjangan SIM selama pandemi corona berbeda dari biasanya. Physical
distancing, jam kerja yang lebih singkat, otomatis kuota juga berkurang.
Sebelumnya saya
sudah googling mengenai info perpanjang SIM di masa pandemic. Beberapa portal
berita menyebutkan dalam sehari kuota sekitar 100-200 orang. Jam operasional
juga makin singkat, dari pukul 08.00 – 14.00 WIB.
Lokasi untuk
perpanjangan SIM A dan C bisa di Satpas, SIM keliling, ataupun gerai SIM. Info
lokasi SIM keliling bisa dilihat di Twitter @TMCPoldaMetro setiap harinya
karena tempatnya berubah-ubah.
Daftar gerai SIM di Jakarta:
1. Gerai SIM
Pluit Village. Alamat: Jalan Pluit Permai nomor 60, Pluit, Penjaringan, Jakarta
Utara.
2. Gerai SIM
Mal Artha Gading. Alamat: Jalan Boulevard Artha Gading nomor 1, Kelapa Gading
Barat, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
3. Gerai SIM
Lippo Mal Puri. Alamat: Jalan Puti Indah Raya Blok U 1, Puti Indah, Kembangan,
Jakarta Barat.
4. Gerai SIM
Gandaria City. Alamat: Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
5. Gerai SIM
Mal Taman Palem. Alamat: Jalan Kamal Raya B/60, Cengkareng, Jakarta Barat.
6. Gerai SIM
Blok M Square. Alamat: Mall Blok M Square Lantai 3, Jalan Melawai Raya,
Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
7. Mal
Pelayanan Publik. Alamat: Karet Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.
8. Gerai SIM
Tamini Square. Alamat: Jalan Taman Mini Raya, Garuda Pinang Ranti, Jakarta
Timur.
Berebut Antrean di Gerai SIM Mal Artha Gading
Tahun lalu
suami mengurus perpanjangan SIM, sebelum pandemic, dengan lancar. Menurutnya,
proses dari ia datang hingga selesai tak lebih dari sejam. Oleh karena itu,
pagi harinya saya pun santuy. Saya diantar suami berangkat dari rumah pukul 8
pagi menuju Satpas Jakarta Timur.
Rupanya portal
masuk satpas sudah ditutup karena nomor antrean sudah habis untuk hari itu. Nampak
deretan orang yang hendak mengurus SIM di halaman Satpas Jakarta Timur. Mereka duduk
dengan jarak antar kursi yang cukup lebar di bawah tenda. Waduh, kurang pagi,
nih. Kayaknya perlu datang pukul 6 kalau mau dapat antrean di sini.
Kami pun pindah
haluan ke Gerai SIM Mal Artha Gading. Karena letaknya di dalam mal, jam
operasionalnya lebih siang, yaitu pukul 12.00 – 18.00 WIB.
Saat kami
sampai, malnya belum buka. Pegawainya saja masih bersih-bersih. Kami pun masuk
melalui basement dan langsung naik lift ke lantai 3.
Jreng … iya
benar, toko-toko masih tutup tetapi antrean yang mau ke Samsat dan Gerai SIM
sudah panjang. Kursi-kursi berjarak diatur mengelilingi area sekitar gerai.
Juga terdapat ruang tunggu seluas satu unit di dekat gerai SIM.
Satpam
mengarahkan untuk menulis nama terlebih dahulu di secarik kertas yang tertempel
di pintu masuk gerai. Di sinilah sempat dag dig dug karena space kosong di
kertas hampir penuh, sepertinya cukup untuk dua nomor lagi sementara saya
datang berbarengan dengan dua orang lain. “Pulpen, mana pulpen?” wakaka … kok
bisa enggak terpikir untuk membawa pulpen. Kan perlu mengisi formulir.
Syukurlah suami
gercep mencari pinjaman pulpen dan nama saya pun tercantum di urutan ke 49. Leganya
…. Menurut satpam, antrean sekitar 70 orang per hari. Nah trus kertasnya tadi
gimana, kan sudah penuh tulisan nama? Heu … ternyata nanti ada tambahan kertas
satu lagi buat nomor selanjutnya.
Langkah-langkah Perpanjangan SIM A dan C di Mal Artha Gading Jakarta Utara
Berhubung Gerai
SIM Artha Gading masih lama dibuka, sekitar 1,5 jam, saya dan suami memutuskan
pulang. Pukul 12, kami kembali ke mal. Kala itu sudah mulai proses melengkapi
berkas sesuai nomor antrean.
Saya diarahkan
satpam untuk langsung masuk menemui petugas di meja kanan. Di sana, saya
mendapat nomor antrean (no. 50) dan kembali menunggu di luar.
Tak berapa
lama, nomor antrean 40 – 50 dipanggil. Kami berbaris dengan berjarak menuju
gerai SIM. Di dalam gerai terdapat satu meja panjang. Di balik meja tersebut
ada dua petugas. Walau tertutup masker, nampak mbak petugas masih muda. Satu-persatu
dari kami maju menghadap.
Petugas di kiri
bagian mengisi formulir. Formulirnya diisikan beliau. Tinggal jawab aja
pertanyaan yang diajukan seputar data diri). Di sini saya menyerahkan fotocopy
SIM dan KTP, masing-masing 2. Kalau belum sempat fotokopi, bisa di gerai SIM
tersebut (saya tidak fotokopi di sini namun sepertinya biaya 1000 rupiah
perlembar). Selanjutnya, saya disuruh membaca angka pada buku, ini untuk tes
buta warna.
Selesai di
bagian kiri, saya berpindah ke petugas di kanan untuk menyerahkan berkas dan
membayar biaya perpanjangan SIM dengan total 265ribu rupiah.
Tidak ada nomor
antrean atau bukti bayar yang saya terima. Saya diminta menunggu lagi di luar
untuk proses foto dan seterusnya.
Ini bagian yang
paling menguji kesabaran karena tidak tahu kapan akan dipanggil pun tidak ada
info berapa orang lagi sebelum giliran saya. Mau pulang, khawatir kelamaan. Info
dari satpam dan bertanya sana-sini, bisa sampai 2 jam untuk panggilan foto. Baiklah
….
Saya pun makan
siang dan sholat. Makanan sudah bawa, demi penghematan dan juga tetap stand by
menanti panggilan. Saya sholat di mushola Mal Artha Gading lantai 1, dekat
Burger King. Lupa deh enggak bawa mukena. Selama pandemi begini mushola tidak
menyediakan mukena padahal di hari biasa, mushola mal Artha Gading ini bersih
dan mukenanya wangi. Alhamdulillah pakaian sudah menutup aurat jadi ya tidak
perlu mukena lagi.
Suami dan saya
menunggu kembali di ruang tunggu samping gerai SIM. Ruangan ini cenderung
kosong, hanya 2-3 orang yang menunggu di dalam. Kebanyakan lebih memilih duduk
di kursi-kursi di lorong. Kami pun menanti dan menanti sampai sempat beli roti
saking bosannya.
Sudah dua jam
menanti tapi kok enggak ada kejelasan? Nomor antrean 30-an pun belum dipanggil
foto, apalah saya yang nomor 50? Setelah saya konfirmasi ke petugas, menurutnya
jam-jam siang sistem masih sibuk jadi agak lemot. Kalau sore, di atas pukul 3,
sistem lebih lancar. Tenang saja, pukul 4 biasanya semua antrean sudah selesai.
Baiklah mari menikmati hari di dalam mal. *lakban dompet.
Tidak tahu
tepatnya pukul berapa, yang jelas sudah lewat azan Asar, nama saya disebut
melalui pengeras suara. Alhamdulillah … inilah waktunya.
Saya bergegas
menuju ruang foto di samping meja panjang tadi. Ruangannya minimalis, berisi
meja panjang dengan komputer, printer, kamera, dan alat pindai sidik jari. Sekilas
nampak sebotol hand sanitizer di samping kamera. Petugas di sebelah kiri,
seorang bapak paruh baya, mengonfirmasi nama saya. Setelah itu saya berpindah
ke kursi di depan petugas sebelah kanan. Saya diminta scan sidik jari (jempol
dan telunjuk kanan – kiri) juga berfoto. Sebelnya … foto tanpa aba-aba, cekrek
aja. Hasilnya gitu deh. Hahahah … dikira studio foto?!
Sekali lagi
saya berpindah duduk di depan petugas sebelah kiri. Beliau nampak asyik
mendengarkan musik tradisional dari HP. “Ini dari Indramayu,” ujarnya ketika
saya katakan musiknya enak menenangkan.
Sesungguhnya saya tidak tahu disuruh duduk di sini untuk ngapain lagi, hahaha. Eh tak lama kemudian bapak petugas yang berasal dari Indramayu tersebut mengangsurkan dua SIM baru pada saya. SIM A dan C lengkap dengan kartu asuransi berwarna biru. “Difotokopi, ya. SIM-nya dibawa saat pergi,” pesannya.
What?! Udah kelar nih perpanjang SIM-nya? Wakakaka … deg-degan beneran deh di dalam sana. Kirain mau diapain lagi. *eh. Saya pun keluar dari gerai SIM Artha Gading dan memandang suami dengan sumringah (lupa kalau pakai masker). Rasanya seperti lulus ujian thesis! *Ya Allah, mau punya thesis beneran.
Gerai SIM Mal Artha Gading lantai 3.
Alamat: Jalan Boulevard Artha Gading nomor 1, Kelapa Gading Barat, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bisakah
Perpanjang SIM Alamat KTP Beda?
Sebenarnya saya
khawatir tingkat dewa 19 ketika menunggu antrean pemanggilan foto tadi. Kurang
lebih saya menunggu 4 jam, bagaimana jika tidak bisa diperpanjang di sini
karena alamat KTP berbeda dengan alamat di SIM?
Alamat SIM saya
masih di Gresik sedangkan alamat e-KTP sudah pindah ke Jakarta. Pengalaman suami
dan teman yang punya alamat SIM bukan di Jakarta, data SIM-nya tidak muncul di
sistem. Alhasil harus mengurus ke Satpas Daan Mogot di Jakarta Barat. Antre lagi,
dong. Tempatnya jauh dari rumah, kudu berangkat jam berapa? Ini ada anak-anak
pula. *cryyyyy!
Syukurlah data
SIM A dan C saya muncul di sistem. Enggak perlu ke Daan Mogot. Alhamdulillah Ya
Allah … terima kasih! Mau sujud syukur di ruang foto kok sempit. *alasan aje.
Biaya Perpanjangan SIM A dan C
Breakdown biaya
perpanjangan SIM A & C, yaitu:
- Surat keterangan sehat Rp25.000,- (2 SIM jadi 50ribu)
- Asuransi kecelakaan diri pengemudi (AKDP) Rp30.000,- (2 SIM jadi 60ribu)
- Perpanjangan SIM A Rp80.000,-
- Perpanjangan SIM C Rp75.000,-
Total Rp
265.000,- tunai.
Eh kenapa
enggak mengurus perpanjangan SIM online? Well, di depan gerai SIM terpampang
poster petunjuk layanan SIM online tetapi saya enggak paham caranya. Trus,
setelah SIM jadi, saya iseng klik website-nya mmm … masih dalam perbaikan. Kalaupun
online tetap harus datang untuk foto dan scan sidik jari.
Lega rasanya
ritual lima tahunan urusan SIM ini selesai juga. Dari ngomel, ngantuk tapi enggak
bisa tidur, haus, sampai godaan belanja terjadi selama mengurus SIM ini. Enaknya
sih enggak kepanasan karena menunggu di dalam mal.
Btw, kok di
judul katanya cuma 15 menit? Proses di dalam gerai SIM kurang lebih 15 menit.
Yang lama itu antrenya. Hehehe ….
Waaah suamiku juga slalu di sini kalo perpanjang SIM mba. Krn Deket bgt Ama rumah :D. Dan bener, LBH adem, bosen nunggu setidaknya bisa jalan dulu hahahahah. Kalo dia perpanjangnya di sini, aku ga keberatan ikut. Tp kalo tempat lain, ogah :p. Panaas soalnya
ReplyDeletehihi ... iya mbak, bisa sekalian ke mol. walau begitu aku bosen juga sih dari pagi sampai sore nunggu nomer antrean.
Delete