Sunday, February 23, 2020

Blogger Mendongeng di Kafe Sastra Balai Pustaka Jakarta

Kafe Sastra Balai Pustaka Jakarta tidak mencolok dari luar kantor Balai Pustaka. Kalau enggak karena workshop blogging bersama komunitas Ibu Profesional, saya tidak tahu ada tempat ngobrol yang asyik ini. Kafenya sastra banget deh. Enggak percaya? Baca terus, ya.




Dongeng Tentang Menghasilkan Uang dari Blog


[caption id="" align="aligncenter" width="720"]ibu profesional jakarta Dongeng tentang IRT yang menjadi blogger[/caption]

Alhamdulillah, suatu amanah yang luar biasa ketika Rumbel Menulis (RBM) Ibu Profesional Jakarta mendapuk saya sebagai narasumber dalam workshop kali ini. Workshop berjudul “Productive Blogging: Trik Meningkatkan Traffic dan Menghasilkan Uang Melalui Blog” mengembalikan gairah saya dalam dunia blogging setelah kelamaan cuti melahirkan. Hahaha … sok-sokan pakai istilah cuti segala.


Selama satu jam lebih satu menit saya mendongeng tentang pengalaman menghasilkan uang dari blog. Mulai dari bahas sumber penghasilan, benefit, sampai tips meningkatkan trafik. Ya, semoga para peserta makin semangat ngeblog, ya, bukannya makin puyeng mendengar dongeng saya. Hehe ….




[caption id="" align="aligncenter" width="720"]tempat workshop jakarta Ssstt ... peserta fokus mengerjakan latihan[/caption]

Obrolan dengan para peserta selama workshop mampu menghangatkan suasana meski di luar sedang hujan deras. Senangnya bisa bertemu para perempuan produktif ini. Ada lho yang baru membuat blog karena mau mengikuti blogging workshop ini. Ada pula yang sudah menghasilkan novel dari kumpulan ceritanya di blog. Wow!



Review Kafe Sastra Balai Pustaka Jakarta


Setelah puas ngobrolin soal blog, saatnya peserta praktek dan saya makan. Haha … lapar juga cuap-cuap. Baby Uno juga memanggil minta menyusu.


Praktek kali ini, peserta menulis ulasan tentang Kafe Sastra dalam waktu singkat. Ya, sekitar 30-45 menit mereka sudah bisa menyelesaikan tulisan dan membaginya di media sosial. Hasil tulisannya bisa dibaca di sini.




[caption id="" align="aligncenter" width="720"]kafe sastra balai pustaka Profil sastrawan menghiasi pilar di Kafe Sastra[/caption]

Tak salah bila tugas workshop kali ini mengulas tentang Kafe Sastra. Berbagai kafe kekinian kian menjamur. Saya sering mencari tempat untuk event kesulitan mendapat tempat yang tepat. Nah, Kafe Sastra menggabungkan dua hal tersebut. Buat nongkrong bisa, buat venue talkshow atau workshop juga nyaman.


Bentuk kafenya itu seruangan dibagi menjadi sebelah kiri tempat acara, sebelah kanan untuk kafe. Kedua ruangan ini hanya bersekat rak buku jadi nampak luas dan mudah mobilisasi antara workshop dan kafe.


Saya datang ke workshop dengan paket komplit, suami dan dua anak plus stroller. Selama saya mengisi acara, mereka menunggu di kafe. Kalau si bayi terbangun, ayahnya mendorong stroller mengelilingi kafe. Alhamdulillah aman ya selama workshop.




[caption id="" align="aligncenter" width="717"]kafe sastra balai pustaka Baby Uno, cintailah buku. Konon katanya buku adalah jendela dunia.[/caption]

Namanya juga kafe milik Balai Pustaka, di sini banyak terpajang buku-buku terbitan Balai Pustaka yang bebas dibaca, ada pula yang dijual. Begitu melihat buku, SID langsung mengambil kursi dan duduk santai membaca sebuah buku yang menarik minatnya.


Pilar-pilar penyangga bangunan pun berhias gambar wajah sastrawan kenamaan Indonesia seperti Marah Rusli, Putu Wijaya, Idrus, dan sebagainya. Asing dengan namanya? Tenang saja, di pilar tersebut tertulis biografi singkat, buku karya penulis, juga sekilas isi buku tersebut.




[caption id="" align="aligncenter" width="720"]kafe sastra balai pustaka Taman bunga di halaman Balai Pustaka menarik buat tempat foto, sayangnya udah panas[/caption]

Menu di Kafe Sastra yang Unik


Ya namanya juga Kafe Sastra, menu makanan dan minuman di sana pun unik. Sebut saja Kentang Hikayat, Antologi Ropisbak, Kebab Pujangga, Cireng Cinema, Kopi Pantun, Teh Gurindam, dan Senja Merona. Menu tersebut ditawarkan dengan harga berkisar Rp6.500,00 – Rp33.000,00.




[caption id="" align="aligncenter" width="720"]kafe sastra balai pustaka Menu minuman Kafe Sastra Balai Pustaka[/caption]

Saya sempat menyicip sedikit jus strawberry yang dipesan SID. Rasanya begitu segar setelah workshop yang lumayan membuat otak ngebul.


Romansa Spageti yang dipesan meja sebelah pun nampak menggiurkan. Porsinya banyak, lho, untuk harga Rp18.000,00.




[caption id="" align="aligncenter" width="720"]harga makanan kafe sastra jakarta menu makanan Kafe Sastra Balai Pustaka[/caption]

Sebenarnya SID ingin memesan Kentang Hikayat namun antrean panjang karena masuk waktu makan siang. Ya semoga lain kali ada kesempatan untuk ngobrol-ngobrol di Kafe Sastra lagi.



Kafe Sastra


Istana Peradaban Balai Pustaka


Jl. Bunga No. 8, Palmeriam, Kec. Matraman


Jakarta Timur


DKI Jakarta 13140


No. HP 081277770058


Buka setiap hari pukul 09.00 – 21.00 WIB


Stasiun terdekat: Stasiun Pondok Jati (180 m)


Halte TransJakarta terdekat: Halte Slamet Riyadi (600 m)


29 comments:

  1. ini dongeng yang berfaedah , dan ga akan ada abisnya mendongeng kek begini. Apalgi bagi mereka yang membutuhkan, Ah so sweet ya...
    Semoga berkah buat semua mendongengnya ya. TRus kapan ajak aku ke Kafe Sastra ini?

    ReplyDelete
  2. Yeay keren mba bisa selalu memotivasi dan menginspirasi melalui karya. Semoga pastinya jadi ilmu yang bermanfaat ya mbaa :)

    ReplyDelete
  3. Mba Helena keren bisa mengisi dan berbagi ilmu di ibu-ibu profesional. Semoga ilmunya berkah ya mba . Ngomong- gomong uni juga ya ada kafe satra. Konsepnya juga unik. Aku suka dan konsepnya kayaknya jarang banget ya cafe ambil konsep kayak gini

    ReplyDelete
  4. aamiin Ya Allah. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat buat teman-teman. Buatku juga refresh ulang dan update materi tentang ngeblog.

    ReplyDelete
  5. Aamiin. Semoga pesertanya makin semangat ngeblog.
    Sini yok kita ngobrol di Kafe Sastra

    ReplyDelete
  6. Hihi ... mampirlah ke Jakarta nanti kita main ke Kafe Sastra

    ReplyDelete
  7. eh gimana..gimana, mendongeng? Oh ternyata.
    ada gitu ya kafe sastra, konsep milenial mengusung literasi, bagus juga idenya Balai Pustaka. Alhamdulillah lho, ada suami yg bisa mendukung istri dan mendampingi paket komplit. Jadi ilmu nggak stag di kita aja, tapi juga tersalurkan, karena begitulah konsekuensinya ilmu, mestinya bisa mengalir

    ReplyDelete
  8. ada menu keripik chicklit atau jus soneta ga mbak? hahaha.

    jd pinisirin dengan kafa sastra .mana tau setelah ke sana bisa menghasilkan novel hahaha.

    dan turut bangga utk sharingnya mbak...ibu2 produktif banget pokoknya mah

    ReplyDelete
  9. Menyenangkaaan bangeett ini :)
    Kayaknya pernah masuk IG darihaltekehalte ya?
    Duh, kalo ke JKT, daku mau mampir sini aahhh

    ReplyDelete
  10. Menginspirasi mbak, ndongeng berfaedah kalau gini. Btw, kafenya nyaman banget itu, buat diskusi sanstra pasti bikin betah. Sukses terus mbak

    ReplyDelete
  11. Namanya unik mb, nyastra banget..hihi..materi workshopnya ditulis di blog ga mb? Penasaran pengen baca

    ReplyDelete
  12. Kereen ya, konsep yang diusung oleh Kafe Sastra. Dari mulai penataan ruangan, interiornya hingga nama menu makanannya, berhubungan dengan sastra. Unik!

    Peserta workshopnya langsung praktek ya, Mbak? Soalnya pada bawa laptop. Salut juga dengan peserta yang udah bisa buat novel dari kumpulan tulisannya di blog

    ReplyDelete
  13. Keren banget deh mak Sid :) coba dongengin ke aku gimana caranya trafik meningkat hahaha kusudah lelah penyakitnya sama terus sedari doeloe :p

    ReplyDelete
  14. aih mantap mamah sid makin bersinar dan keep inspiring yaa.
    kalo aku kayaknya mau gantung raket eh apa gantung laptop ya. sayang euy laptop digantung :D

    ReplyDelete
  15. Bener juga ya, dari luar tidak kelihatan ada kafe yang menyenangkan ini. Suasananya asyik banget untuk berbagi ilmu. Plus jajanannya oke oke gitu, namanya juga unik.

    ReplyDelete
  16. Keren, mba...bisa isi acara :)
    Kafe nya keren ya, harga menu nya juga bisa dibilang murah :)

    ReplyDelete
  17. Keren pisan deh mbak jadi narasumber, kita jadi makin semangat ya kalau pesertanya on fire buat belajar, sampai banyak pertanyaan, hepiii, aku pengen banget main ke BP, belum pernah deh pengen lihat kafenya juga, cobain menunya..

    ReplyDelete
  18. Aku dongeng di iip tangsel mak
    Sama tentang blog juga
    Ternyata banyak yang pengen jadi blogger

    ReplyDelete
  19. Ini keren tempatnya. Bisa untuk tempat diskusi ilmiah sekaligus ngafe. Di Jogja ada tempat kayak gini di Graha tama Pustaka tapi sayang kafenya kurang memadai

    ReplyDelete
  20. Nama menunya apik-apik ya, jadi pengin njajan ke sana juga. Harga standart jugalah, apalagi kalau masih tanggal muda,hehe

    Btw, kreatif juga nih nyari lokasinya. Kepikiran aja di tempat ini. Orang jadi tahu juha ada cafe nyastra di JakTim

    ReplyDelete
  21. Saya salut dengan komunitas ibu-ibu profesional ini mereka sungguh luar biasa. Di saat sibuk mengurus si buah hati masih sempat menulis dan punya target yang jelas.

    ReplyDelete
  22. Keren mba, semoga makin sukses ya. Aku jadi pengen gabung komunitasnya, seru ini.

    ReplyDelete
  23. Keren banget mamak Sid berbagi ilmu ngeblog. Semoga banyak yang terinpirasi utk mengeluarkan gagasan di blog dan bisa jd tulisan yang sarat infornasu buat org lain jg ya. Yaaa drpd kuota inet abis buat medsos lbh baik byat ngeblog apalagi klo menghasilkan yaaa

    ReplyDelete
  24. saya maunya cireng cinema. hihi. menu2nya unik2 ya.

    keren ibu2 antusias datang dan belajar. ternyata sudah ada yg bikin novel dr karyanya di blog. ah saya kalah semangat

    ReplyDelete
  25. Wah keren iih sudah jadi narasumber. Semoga makin sukses yaa ngeblognya mama SID. Btw itu murah ya harga dimulai 18rb di kafe sastra. Itu deket pula sama rumah papa di jaktim.

    ReplyDelete
  26. Mantul busui, kreatuf dan bisa sharing ilmu itu buat seorang ibu remping dengan balita dan bayi luarbiasa loh. Sukses ya Helen

    ReplyDelete
  27. Bayangin sruput jus stobery itu langsung segeeer ke otak yo mba. Cozy nih kalo buat ngadain workshop!

    ReplyDelete
  28. Cieh cieh ada yg mendongeng jadi narsum wkwk, nah kan punya Uno jadi bawa stroller, untung suami bisa diajak kerjsama ya. Btw nama makanan pun unik mengandung istilah yg bau buku, harganya terjangkau banget. Acara padat bergizi ini bisa jadi ilmu banget seputar blog pastinya buat peserta. Kerennn

    ReplyDelete
  29. Membaca Kata "Balai Pustaka", pikiran saya langsung menuju karya-karya Angkatan Balai Pustaka, Seperti Siti Nurbaya karya Marah Rusli.

    Wah seandainya bisa join ke situ

    ReplyDelete

Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit

Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit Bulan September ini masa berlaku SIM A & C saya habis. Itu artin...