Tuesday, November 15, 2016

Megahnya Masjid Ramlie Musofa di Kawasan Elite Jakarta

Biasanya dalam suatu perjalanan saya singgah di masjid untuk menunaikan sholat sambil istirahat sejenak. Kalau tidak ada, saya mampir ke pom bensin yang menyediakan fasilitas mushola. Namun siang itu saya sengaja menjadikan masjid sebagai tujuan perjalanan. Kemegahan masjid ini membuat saya ingin berkunjung langsung ke sana. Inilah Masjid Ramlie Musofa.




[caption id="attachment_1487" align="aligncenter" width="800"]Masjid Ramlie Musofa Masjid Ramlie Musofa[/caption]

Masjid yang didominasi warna putih ini terletak di perumahan elit Sunter. Tepatnya di Jalan Danau Sunter Raya Selatan Blok I / 10 No. 12C - 14A, Jakarta Utara.


Di antara deretan rumah segedong-gedong, masjid yang menghadap danau Sunter ini nampak begitu mencolok. Kalau rumah di kanan-kirinya identik dengan pagar tinggi dan kawat tajam di ujungnya, masjid ini berpagar rendah. Seperti mempersilakan untuk mampir beribadah.


“Assalamualaikum,” salah seorang dari tiga satpam memberi salam.


“Waalaikumsalam,” jawab saya sembari masuk ke halaman masjid.


Saat itu ada rombongan 2 bis yang sedang berkeliling masjid. Ibu-ibu rombongan sibuk mengabadikan diri di tangga masjid yang dihiasi Surat Al-Fatihah dalam 3 bahasa, Arab, Indonesia, dan Mandarin. Berbagai tulisan dalam bahasa Mandarin inilah ciri khas Masjid Ramlie Musofa. Maklum, masjid ini dibuat oleh keluarga mualaf Tionghoa.


Ramlie Musofa sendiri terdiri dari singkatan nama keluarga, yaitu: Ramli Rasidin, Lie Njoek Kim, Muhammad Rasidin, Sofian Rasidin, dan Fabianto Rasidin. Tiga nama terakhir adalah anak dari Haji Ramli.


Terik matahari yang menyengat membuat saya segera masuk ke masjid. Sebelum itu saya mengambil wudhu di lantai 1. Tempat wudhu wanita di sebelah kiri tangga. Pada dindingnya terdapat petunjuk tata cara berwudhu lengkap dengan doa wudhu. Biasanya saya hanya melihat poster langkah berwudhu di masjid atau mushola tapi kali ini berbentuk ukiran besar yang indah. Subhanallah. Saya juga memperhatikan kran airnya yang memakai merek terkenal. Benar-benar berkualitas.


masjid-ramlie-musofa-62




[caption id="attachment_1479" align="aligncenter" width="800"]Tempat wudhu dengan tata cara berwudhu Tempat wudhu dengan tata cara berwudhu[/caption]

Dari tempat wudhu ada tangga menuju ke lantai 2, ruang sholat utama. Pilar-pilar berdiri tegak menyangga hingga lantai 4. Terdapat jam besar yang bertuliskan nama pemberi hibah. Di atas mimbar terdapat kaca dengan hiasan Al Fatihah yang menjulang hingga lantai teratas. Pada ruangan ini pula terdapat 2 lift untuk membantu jamaah difabel.


Saya duduk di karpet hijau yang tergelar di ruangan ini. Tak henti-hentinya saya mengagumi kemegahan dan kebersihannya. Saking bersihnya saya sampai berpikir, masjid ini dipakai atau tidak ya?


Ketika mendongak ke atas, nampak bagian dalam kubah yang dikelilingi tulisan asmaul husna. Tepat 99, saya menghitung sembari memutarkan badan.




[caption id="attachment_1484" align="aligncenter" width="800"]Memandang tulisan Allah di kubah Memandang tulisan Allah di kubah[/caption]

[caption id="attachment_1485" align="aligncenter" width="800"]Asmaul husna yang mengelilingi kubah Asmaul husna yang mengelilingi kubah[/caption]

[caption id="attachment_1482" align="aligncenter" width="450"]Ruang sholat utama Ruang sholat utama[/caption]

[caption id="attachment_1480" align="aligncenter" width="450"]Ada lift-nya Ada lift-nya[/caption]

Di bagian luar terdapat bedug dan tanda peresmian masjid. 15 Mei 2016, masih tergolong baru sejak diresmikan oleh pemilik dan imam besar Masjid Istiqlal.


Pemandangan luar masjid seperti di film-film Timur Tengah. Semilir angin membuat saya terbuai membayangkan film Ayat-Ayat Cinta. Ah jadi sok tahu padahal belum pernah ke sana.


Lantai 3 bisa digunakan untuk tempat solat dengan banyak cerukan. Mengapa begitu? Saya kurang paham tentang arsitektur. Naik lagi ke lantai 4 dengan tangga yang tinggi dan sempit. Di sini ruangan jauh lebih kecil tetapi bisa melihat pemandangan di roof top, termasuk tulisan asmaul husna tadi.


masjid-ramlie-musofa-38


Sayangnya saya ke sana bukan di waktu solat atau menjelang solat. Dari artikel yang saya baca, masjid ini tidak menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.


Selepas sholat sunnah, saya melangkah keluar masjid. Dari seberang pintu masuk utama langsung disambut ukiran Quran surah Al Qori’ah dalam 3 bahasa. Saya kembali tertegun membaca artinya. Subhanallah. Alhamdulillah. Allahuakbar. Semoga keluarga pemilik Masjid Ramlie Musofa senantiasa dilimpahi berkah oleh Allah dan istiqomah dalam menjalankan perintah-Nya. Amin.




[caption id="attachment_1483" align="aligncenter" width="800"]Di kanan kiri tangga ada surat Al Fatihah, sedangkan di seberangnya surat Al Qori'ah mengingatkan tentang hari akhir Di kanan kiri tangga ada surat Al Fatihah, sedangkan di seberangnya surat Al Qori'ah mengingatkan tentang hari akhir[/caption]

 

41 comments:

  1. Sepertinya berada di sana bakal teduh banget ya... jadi oase di tengah keriuhan Jakarta

    ReplyDelete
  2. wooow mewah sekali ya, karena tinggi pasti sirkulasinay bagus dan itu bikin adem

    ReplyDelete
  3. Banget. Badan dan pikiran adem ayem gitu mba

    ReplyDelete
  4. Eh ya Allah bagus banget masjidnya! Lope lope deh.. aku suka senang kalau ada masjid2 cantik, rasanya bangga karena rumah Allah bagus2 banget dan bikin betah beribadah :)

    ReplyDelete
  5. Cantik banget ya Mbak. Aku baru sempet lewatin doang. Lihat parkiran rame. Jadi mikir deh mau mampirnya. Padahal pengen banget.

    ReplyDelete
  6. Sama. Senang lihat rumah ibadah yang terawat. Kebersihan sebagian dari iman.

    ReplyDelete
  7. Eh berarti kebetulan saya ke sana pas lagi sepi ya. Bukan waktu sholat juga sih

    ReplyDelete
  8. subhanallah, keren banget masjidnya mba, pengen ke sana

    ReplyDelete
  9. Pernah baca tentang keluarga pendiri Masjid ini... Semoga mereka tetap istiqomah dalam iman dan Islam...

    ReplyDelete
  10. Whoa, lift? Keren! Tapi khusus difabel saja ya, Mbak? Etapi kan katanya satu langkahnya bisa berpahala.. Ya sudah yuk naik tangga :D

    ReplyDelete
  11. Masjidnya sungguh megah...membuat siapa saja yang masuk menjadi tenang.

    Namun sayangnya, terlalu sepi.
    Apalagi adzannya tidak dikumandangkan.

    Padahal adzan adalah salah satu cara umat Islam untuk syiar.

    ReplyDelete
  12. Hai mba
    Aku belum pernah kesini tapi pernah liat berita lain yg cerita ttg kekagumannya pada mesjid ini :)

    ReplyDelete
  13. Masa Allah... Semoga jadi orang yang diridhoi keluarga pendiri masjid ini. Megah dan luar biasa.
    Baru tahu saya ada masjid kompleks yang pakai lift!

    Kalau dekat, bakal sering saya ajak ke masjid seperti ini. Hehe...

    Maaf komentarnya semalam gak muncul. Mgkn gangguan jaringan. Semoga kali ini lolos

    Ssst! Di Cianjur belum ada Masjid semegah dan sebagus ini. Masjid besar saja kalah...

    ReplyDelete
  14. Masya Allah.. bagus banget mesjidnya. Baru pertama kali liat t4 wudhu ada pedoman wudhunya. Masuk daftar wisata religi nih, thanks infony mb :)

    ReplyDelete
  15. Mei 2016? Berarti baru hitungan bulan ya usia masjidnya. Masih gresss! :D

    Kenapa kalau adzan nggak pakai pengeras suara ya, Mba? Pertimbangannya apa? Penasaran.

    ReplyDelete
  16. Aku belum pernah ke Sunter hehe
    Btw Ramli Rasidin dan Lie Njoek Kim itu suami istri? Mereka siapa? Tokoh Betawi kah?

    ReplyDelete
  17. Amin, semoga pahalanya terus mengalir

    ReplyDelete
  18. Eh ini saat belum waktu sholat ya sepi, mba. Kalau adzan tanpa pengeras suara mungkin untuk toleransi dengan tetangga. Di luar negeri juga adzan tanpa pengeras suara, alhamdulillah masjid tetep rame

    ReplyDelete
  19. Semoga keluarga Teh Okti bisa mendirikan masjid seperti ini :D

    ReplyDelete
  20. Saya juga takjub. Biasanya petunjuk wudhu cuma poster kecil

    ReplyDelete
  21. Mungkin untuk toleransi dengan tetangga, Nyak

    ReplyDelete
  22. Mereka mualaf Tionghoa.
    Sunter lumayan juga ya dari Depok

    ReplyDelete
  23. hai mba Helena..mampir juga akhirnya ke blog yang ini.
    Mesjid ini padahal lumayan dekat sama rumah mertua tapi sayang kami belum sempat mampir.

    ReplyDelete
  24. Kalau ke sini sekalian mampir ke tempatku ya mba. Heheh

    ReplyDelete
  25. Ini mesjid yang pernah di posting ama adek nya syahrini, mudah2an bisa mencicipi keteduhan mesjid ini kalo lagi di sunter

    ReplyDelete
  26. Om cumi tahu aja sih kemana adiknya Syahrini pergi

    ReplyDelete
  27. cakeep bner masjidnyaa :O
    itu beneran dijakarta mbak? wihh

    ReplyDelete
  28. Subhanalloh, penuturannya sangat indah. Aku serasa dibawa masuk ke dalam masjidnya. Aku suka lewat sini, mbak. Cuma karena deket sama rumah mertua, malah gak pernah mampir.

    ReplyDelete
  29. Subhanalloh, mudah2an jamaahnya juga ramai semegah masjidnya ya....terutama jamaah saat sholat subuh :)

    ReplyDelete
  30. cantik sekali masjidnya, subhanallah

    ReplyDelete
  31. Oh udah pernah lewat ya. Sesekali mampir mba

    ReplyDelete
  32. Subhanallah megah. Dari google maps udah terlihat kemegahannya

    ReplyDelete
  33. […] Baca juga: Megahnya Masjid Ramlie Musofa di Kawasan Elite Jakarta […]

    ReplyDelete
  34. Baru tahuuuu, aku belum pernah ih main2 ke Masjid2 di Jakarta Utara, yg Pitung 1000 tiang (kalo gak salah) aja belum, hiks.

    ReplyDelete
  35. Helena, jadi pengen deh ke wilayah Sunteer mampir di Mesjid ini. Bunda tahun 1989 meninggalkan wilayah Jakarta Utara. Daerah Sunter tahun itu masih gak teratur dan masih gak bersih.

    ReplyDelete

Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit

Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit Bulan September ini masa berlaku SIM A & C saya habis. Itu artin...