Saat memulai nge-blog, Marishcka Prudence belum terpikir menulis tentang traveling. Ia masih menulis curhatan galau. Pada 2012, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya di TV swasta dan menjadi full time blogger.
Blog yang ia bangun sekarang termasuk travel blog Indonesia yang terkenal. Ia pun mendapat penghasilan dari hobi menulisnya itu. Saya sungkan nanya rate card Prue. Namun ia memberi bocoran penghasilan seorang American Blogger Mario Lavanderia “Perez Hilton” bisa mencapai $200.000 - $400.000 per bulan!
[caption id="attachment_1618" align="aligncenter" width="605"] Dibayarin jalan-jalan dan gratis nginep di resort mewah. Enaknya jadi travel blogger. (pic: instagram @marischkaprue)[/caption]
Blogger mendapat penghasilan dari iklan di blog, review produk, menjadi pembicara, juri lomba, dsb. Meski dibayar, tetap tunjukkan karakter dalam tulisan tersebut. Ingat tips di Dibayar untuk Liburan, Siapa yang Tak Ingin Jadi Travel Blogger? (Bagian 1) untuk menulis dengan style masing-masing, unik, serta kreatif.
[caption id="attachment_1613" align="aligncenter" width="800"] Darimana penghasilan seorang travel blogger?[/caption]
Sebelum mendapat penghasilan dari nge-blog, kita harus meningkatkan trafik blog. Semoga dengan trafik blog naik, ada brand yang menawari kerja sama. Beberapa hal yang perlu dilakukan supaya makin banyak yang mampir ke blog kita, yaitu:
- Buat konten yang menarik. Lengkapi tulisan dengan foto “niat banget” yang mengundang “pelanggan”. Sekarang ini netizen semakin visual sehingga suka disuguhi foto-foto berkualitas. Kadang pembaca juga hanya skimming, melihat sekilas, dan lebih tertarik dengan foto serta caption. So, perhatikan juga caption.
- Beri tag atau label yang sesuai sehingga bisa masuk ke mesin pencarian Google.
- Promosi di media sosial dengan sering membagi artikel di Facebook, Instagram, Twitter, Path, Pinterest, dll.
- Saling bertukar backlink untuk artikel yang relevan. Misal A dan B sama-sama punya artikel tentang Wakatobi maka A memberi backlink tulisan B di blog A, begitu pula sebaliknya.
Pentingnya Analisa Statistik
Travel blogger pun harus berurusan dengan angka-angka statistik! Google analytics atau statistik yang ada di dashboard Blogger menjadi sumber informasi penting. Data tersebut dapat menunjukkan tema artikel yang banyak dibaca untuk panduan penulis memilih tema artikel. Selain itu waktu terbanyak kunjungan pembaca juga nampak sehingga baiknya artikel dibagi ke media sosial pada jam-jam tersebut. Instagram for business dan Twitter juga sudah dilengkapi dengan data engagement suatu post.
Meski demikian, jangan terlalu terpatok pada statistik di atas sehingga hanya menulis yang disukai pembaca. Jadinya malah beban dan ga happy menjalani profesi travel blogger.
Well, ternyata menjadi travel blogger profesional tidak sekadar jalan-jalan lalu menuliskannya di blog. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mendapat penghasilan dari hobi ini. Seorang travel blogger harus membangun dan merawat blog layaknya perusahaan sendiri. Hal ini harus dilakukan dengan konsisten, konsisten, dan konsisten. Memang ya menjaga konsistensi melakukan suatu hal itu perlu keteguhan hati. Jangan berpikir menghasilkan uang melulu tapi berbagi pendapat serta pengalaman traveling supaya tetap happy. So, let’s travel and share!
[caption id="attachment_543" align="aligncenter" width="360"] Don't forget to be happy while traveling![/caption]
[…] By the way, penjelasan Prue tidak hanya sampai di situ. Topik berikutnya yang membuat semangat nge-blog makin membara yaitu cara travel blogger mendapatkan penghasilan. Hmm, berapa sih gaji seorang travel blogger? Baca di Dibayar untuk Liburan, Siapa yang Tak Ingin Jadi Travel Blogger? (Bagian 2) […]
ReplyDeleteMakasih mba, tulisan yang sangat informatif dan memotivasi. Semangat jadi menggebu to be a full-time blogger. Wohooooo!
ReplyDeletekerja kerasnya itu juga termasuk bagi2 postingan ya. Gak hanya bikin konten yg okeh, tp tau trik kapan sebaiknya sebar link postingan agar traffic tinggi
ReplyDeleteAsik! Semangat buat jalan-jalan nih tapi ajakin aku lho ya :D
ReplyDeleteharus belajar statistik juga ya supaya trafik tinggi. Nunggu momen yang pas buat share artikel dan foto.
ReplyDeleteenak banget ya mbak jd blogger travel , tapi emang harus bisa semuanya ya. khususnya blog ya temanya traveling semua.. iii jd pengenn..
ReplyDeletega harus full satu blog bahas traveling, bisa juga tiap cerita perjalanan diberi label "travel" supaya mudah carinya.
ReplyDeletesorry OOT, di bawah foto yang terakhir kok banyak pesan error-nya ya?
ReplyDeleteSalah satu hobi skaligus kerjaan menyenangkan inih.
ReplyDeleteTravel blogger. Satu lagi food blogger.
Hihi
Semoga saya bisa jadi blogger beneran jg deh
maksudnya di hesteg pake travel gitu mbak?? apa gimana ya mbak?? oh ya kalo kita rivew hotel itu masuk travel bukan sih??
ReplyDeletekalau di wordpress beri tag travel. Ada kan di bagian kanan saat kita nulis artikel.
ReplyDeleteIya...review hotel juga bisa seperti reviewmu yang di Belitong.
Oh itu kalau koneksi lagi error, tombol share ke media sosial berubah jadi begitu. Sekarang normal kok
ReplyDeleteFood blogger enak ya makan-makan. Tantangannya itu mendeskripsikan tempat wisata atau makanan dengan kata yang lebih detail, bukan cuma enak, lezat, dsb.
ReplyDeleteGood, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Udah liburan gratis, dibayar pula
ReplyDeleteNah, yang paling sulit itu memang konsistennya :)
ReplyDeleteMantep ya dibayar untuk jalan-jalan :D
ReplyDelete