[caption id="attachment_774" align="aligncenter" width="300"] Jembatan Suramadu[/caption]
Pulau garam itu ada di seberang Surabaya. Untuk mencapainya kini ada jembatan Suramadu yang membentang dari Surabaya ke Kabupaten Bangkalan, Madura. Mumpung sedang sepi karena lebaran, mari melancong! Kendaraan yang lewat Suramadu dikenakan tariff Rp 30.000,- untuk mobil dan Rp 3.000,- untuk motor. Boleh berkendara pelan-pelan namun dilarang berhenti, ada mobil Jasa Marga yang berlalu-lalang menjaga jembatan. Berada di atas jembatan melihat pulau Madura di depan, saya pun teringat saat menyeberang dari Butterworth ke Georgetown di Penang, Malaysia.
Berhubung ini perjalanan tak tentu arah dan di Bangkalan hp saya tidak ada sinyal, kami random saja melalui jalan-jalan utama sambil melihat Kota Bangkalan. Dahulunya bagian ini sepi karena jauh dari akses ke Surabaya. Semenjak ada Suramadu, pemukiman penduduk dan toko-toko mulai memadati daerah Bangkalan. Di ujung Suramadu berjejer toko souvenir khas Madura, batik dengan corak terang, juga 3 deret restoran dengan menu khas Bebek. Konon yang terkenal itu Bebek Sinjay.
[caption id="attachment_773" align="aligncenter" width="300"] Harga tiket bagian kanan dan kiri berbeda, ga paham[/caption]
Menuju Pelabuhan Kamal, pemandangan di jalan berubah dari toko ke sawah. Hamparan padi yang ditanam rapi begitu luas nan hijau. Sesekali ada rumah penduduk atau kantor pemerintah. Kebetulan saat itu mendung, padahal Madura terkenal dengan cuaca panas. Sekitar 14 km kemudian kami sampai di Pelabuhan Kamal. Dahulunya akses penghubung pulau ini dengan pulau Jawa melalui pelabuhan. Kini bangunan dan lokasinya kurang terawat. Penyeberangan tak sepadat biasanya. Kapal datang silih berganti mengantarkan penumpang yang berjalan kaki maupun naik kendaraan.
[caption id="attachment_771" align="aligncenter" width="300"] Monumen Jalesveva Jayamahe[/caption]
Motor dan mobil terparkir rapi di bawah. Pada dek penumpang ada hiburan tv dan musik dangdut. Bagi penumpang yang merokok dapat memilih tempat duduk di luar. Di dalam kapal ini ada yang menjual soto, bakso, juga cemilan. Anehnya ada pengemis pula di kapal. Nah dia ini membayar apa tidak ya? Kapal melaju menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di sebelah kiri terlihat patung Jalesveva Jayamahe yang berbentuk seorang perwira TNI Angkatan Laut memandang ke arah laut, seperti menyambut kami.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit
Mengurus Perpanjangan SIM di Gerai SIM Mal Artha Gading Cuma 15 Menit Bulan September ini masa berlaku SIM A & C saya habis. Itu artin...
-
Review playground Buumi Playscape, tiket, lokasi, dan jam buka. Hey Mommies pecinta playground di Jakarta, udah pernah ke Buumi Playscape Pa...
-
Festival of Light Monas Week 2019 Malam-malam main ke Monas? Well, ini pertama kalinya saya berkunjung ke Monas di malam hari. Awalnya terpi...
-
Melihat para travel blogger seperti Marischka Prudence, Fahmi Anhar, Wira Nurmansyah, Danan Wahyu, Dua Ransel, juga Alm. Cumi Mz Toro yang k...
No comments:
Post a Comment