Tak ku sangka perjalanan naik kereta api dari Surabaya ke Jakarta menjadi menantang seperti ini. Perjalanan yang normalnya 14 jam molor menjadi 25 jam karena evakuasi kecelakaan. Saya saja bosan menunggu, apalagi SID. Supaya anak tidak terlalu bosan selama di kereta, berikut tips naik kereta api ekonomi membawa balita yang kami lakukan.
Pertama kali SID naik kereta api saat ia berusia 3 bulan. Perjalanan kereta kala itu sekitar 4 jam. Namanya bayi, yang penting dekat "gentongnya" aja sudah aman. Namun, kali ini sungguh mengurut dada karena anak baru disapih dan masih menata pola tidur. Dulu, saat menangis ya langsung beri ASI. Sekarang tidak bisa begitu lagi. *sabaaaar
Baca juga: Tantangan Menyapih Anak di Usia 35 Bulan
Pagi sebelum berangkat ke stasiun, saya membaca headline koran Jawa Pos bahwa terjadi kecelakaan kereta di jalur selatan. Sempat ada rasa khawatir dari suami tapi saya bilang, "Ah, udah selesai kali tuh waktu kita lewat. Kan kecelakaannya semalam."
Tiba di stasiun, kami mendapat kabar kereta jurusan Madiun dibatalkan. Sedangkan kereta kami, Gaya Baru Malam Selatan, tetap beroperasi namun lewat utara.
[caption id="" align="aligncenter" width="1280"] Kereta Gaya Baru Malam Selatan hanya sedikit penumpang karena sebagian dibatalkan[/caption]
Namun kabar tersebut makin kabur. Nyatanya kereta api ekonomi AC yang kami tumpangi tetap lewat jalur selatan. Sampai Stasiun Madiun, barulah diumumkan kereta berhenti sementara hingga jalur rel dapat dilewati kembali. Berhenti berapa lama? Hanya Allah yang tahu.
Baca juga: Cara pembatalan tiket kereta api
Ketika menunggu kabar baik datang, waktu terasa berjalan lambat. Awalnya saya bertahan dalam kereta, khawatir kalau keluar malah ditinggal. Bahkan saya urung memandikan SID di toilet stasiun. Buru-buru saya memandikan anak di toilet kereta api saja setelah dapat warning dari petugas. Nyatanya itu hanya angan semu. Kami terjebak di Madiun sekitar 6 jam hingga pukul 10 malam.
Lelah fisik, lelah hati menghadapi perjalanan panjang naik KA ekonomi Gaya Baru Malam Selatan kali ini. Namun, SID tampak senang dan ceria, lho. Iya sih, beberapa kali ia merengek tapi overall kooperatif.
Tips Naik Kereta Api Ekonomi yang Nyaman Bersama Anak
Berkaca dari pengalaman naik kereta api ekonomi jarak jauh bersama balita di atas, berikut tips agar anak tidak bosan selama di kereta:
Membeli kursi sendiri untuk anak
Di usianya yang belum genap 3 tahun, SID masih bebas biaya tiket. Namun, capek juga jika harus berbagi kursi dengannya. Badan udah gede. Belum lagi saat tidur, kurang nyaman jika dempet-dempetan. Maka, kami membeli tiket atas nama dirinya.
Nah, berhubung harga tiket ekonomi terjangkau dan ada rezeki (sekitar 100rban), kami membeli 2 seat khusus untuk SID supaya ia bisa tidur terlentang. Jadi, totalnya kami membeli 4 tiket sehingga pas duduknya berhadapan.
Pilih tempat duduk strategis
SID suka banget dingin. Suhu ruangan harus dingin agar ia tidur pulas. Syukurlah semua kelas kereta dilengkapi AC.
AC di kereta ekonomi tidak merata. Karena anak suka dingin, kami memilih tempat duduk yang tepat berhadapan dengan AC. Kursi yang potensi dingin antara lain nomor 5, 8, 11, 14.
Kami sudah memilih nomor tersebut namun AC di bagian kami kurang dingin. Jadilah saya dan suami bergantian mengipasi SID. Sate... Sate...
Baca juga: 5 Alasan Bepergian Naik Kereta daripada Kendaraan Lain
Membawa bantal
Kursi kereta ekonomi keras, tak seempuk kasur di rumah. Agar tidur anak lebih nyaman sebaiknya membawa bantal. Kalau lupa ya sewa saja bantal di kereta. Harganya 2000-5000 rupiah (lupa tepatnya).
Membawa jaket
Berhubungan dengan poin 2, sebaiknya membawa jaket. Berjaga-jaga agar tidak kedinginan. AC kereta ekonomi tidak dapat diprediksi. Pernah satu gerbong dikosongkan karena AC rusak. Pernah juga saya dapati gerbong yang AC-nya super dingin. Kalau tidak membawa jaket, sewa selimut saja di kereta.
Baca juga: Kereta api ekonomi premium
Membawa mainan
Bawa mainan kesukaan anak yang praktis dan tidak berceceran. Saat memilih mainan, saya observasi kegemaran anak saat itu. Ketika anak bermain sesuai hal yang ia sukai, ia betah bermain lama.
Saat itu SID suka bermain play dough. Ia pun menikmati berimajinasi dengan lilin bentuk tersebut selama berjam-jam. Bahkan ia tidak protes ketika saya menulis draft ini. Hohoho.
Membawa buku bacaan atau buku aktivitas
Bawa 1-2 buku favorit anak, bisa juga yang relevan dengan kondisi ia sekarang saat naik kereta (misal buku transportasi).
Buku aktivitas juga dapat menjadi pilihan. Isinya yang mengajak anak aktif menulis dan menempel dapat mengasyikkan. Jangan lupa bawa alat mewarnai.
Bagi anak yang suka mewarnai tapi orang tua takut kotor atau repot membawa banyak alat mewarnai, buku "Water Wow" Cocok dibawa. Tanpa pewarna dan air, hanya butuh pen khusus dari bukunya.
[caption id="" align="aligncenter" width="1280"] Buku aktivitas menyelamatkan anak dari bosan di kereta[/caption]
Membawa makanan dan minuman
Perut kenyang membuat anak lebih tenang. Perjalanan kereta ekonomi yang panjang membuat kami melalui makan siang dan makan malam di kereta. Kami membawa bekal agar lebih hemat. Eh tepatnya ibu saya yang bawakan makanan segambreng, dari nasi, lauk, camilan, sampai susu.
Di kereta ada gerbong restorasi tetapi belum tentu menunya cocok dengan selera anak. So, lebih baik bawa dari rumah.
Dan, karena force majeur yang membuat jadwal kereta begitu molor, kami mendapat nasi kotak, snack, dan minuman hingga 2x. Syukurlah pihak KAI tanggap dengan kondisi penumpang yang siap makan orang. Hahaha…
Mengelola ekspektasi
Ini yang penting tapi kadang terlewat. Beberapa hari sebelum berangkat, jelaskan ke anak mengenai rencana perjalanan naik kereta ekonomi jarak jauh. Bagaimana suasana di kereta, berapa lama perjalanan, hal-hal apa yang sekiranya terjadi di sana, dsb. Hal ini agar anak memiliki gambaran dan ekspektasi selama berada di kereta.
Poin 1-8 sudah kami lakukan. Apakah anak tidak bosan di kereta ekonomi? Bosan...
Allah yang Maha Mengatur, memberi cobaan sekaligus solusi. Saat SID mulai bosan, syukurlah ia bertemu teman segerbong yang klop. Si kakak berusia 2 tahun lebih tua dari SID. Mereka pun bermain dan lari-lari berdua. Gedubrakan ga karuan. Mau dicegah ya cuma berhenti sebentar kemudian lanjut lagi. Mau gimana lagi kita ini, hanya menunggu kepastian keberangkatan.
SID bermain dan makan bareng kakak hingga pukul 9 malam. Setelah itu ia nampak mengantuk tetapi masih ingin bermain. Berbagai jurus kami lakukan termasuk menggendong SID keliling stasiun Madiun. Alhamdulillah 30 menit kemudian ia tertidur dan tak lama kereta ekonomi jurusan Surabaya-Jakarta yang kami tumpangi melaju.
[caption id="" align="aligncenter" width="1280"] Main play dough untuk mengusir kebosanan[/caption]
Harusnya kami sampai Jakarta dini hari namun karena kejadian ini kami tiba di Stasiun Senen saat siang. Hikmahnya, lebih mudah mencari transportasi untuk pulang. Meski sebal dan rada kapok naik kereta, alhamdulillah bisa selamat sampai tujuan.
Pernah membawa anak saat naik kereta? Bagaimana agar anak tidak bosan di kereta? Bagi dong kiat ala kamu.
Tapi untunglah naik kereta jaman sekarang sudah jauh lebih nyaman daripada dulu ya...
ReplyDeleteUntungnya sekarang naik kereta api ekonomi udah jaauuuhh lebih nyaman daripada dulu-dulu. Paling nggak anak nggak takut kegerahan karena udah ada AC.
ReplyDeleteHoalaaah pas lagi kena apes ya Mba Helen, lama beneeer sampe 25 jam.. Aku belum pernah ngajak anak-anak naik KA ekonomi.. Aku mah mau, tapi Yayanya enggak.. wkwkwk.. Kalo naik kereta sama anak-anak aku lebih suka perjalanan malem, biar pada bobok di kereta.. Wes lumayan jadi gak heboh2 amat.. haha..
ReplyDeleteLuar biasa anakmu mbaaaa
ReplyDeletePerjalanan segitu lama dan ngga cranky yaaa
Makasiyy tipsnya mba
Nyaman banget dibanding dulu ga jelas dapat tempat duduk atau gak. Ditinggal ke toilet eh udah dipakai orang lain.
ReplyDeleteDulu sih emang parah. Bayar murah, yang penting sampai. Sekarang jauh lebih nyaman.
ReplyDeleteCoba rute dekat dulu, Bubu. Kalau rute Jakarta- Surabaya yang ekonomi berangkat siang/sore, ga ada yang malam. Ya siap-siap bekal sabar di perjalanan.
ReplyDeleteNah itu dia emak bapaknya yang crancky. Hahaha. Rewelnya pas mau tidur aja karena masih ingin bermain. Alhamdulillah.
ReplyDeleteperjalanan sama anak bisa jadi moment yang indah dan kenangan tersendiri bagi sang anak. pegel juga kalau harus dipangku. SID sudah besar ya
ReplyDeleteudah gedeee mpo. Hihihi. Dia maunya duduk sendiri.
ReplyDeleteWah... Belum pernah bawa anak perjalanan jauh naik kereta. Apalagi sampai delay berjam-jam kek gitu. Pasti makin ga tenang ya.
ReplyDeleteUntungnya bisa bebas berlarian di gerbong begitu.